RANTAI MSC #8

   Kumpulan Rangkaian Cerita Islami (RANTAI) MSC LDK KMA


___



Namaku Kinara Wijayanto. Saat ini aku masih duduk di bangku SMA. Semenjak ayahku meninggal, Ibu harus banting tulang mencari uang untuk membiayai sekolahku dan kehidupan kami.

Ayah telah pergi diusiaku yang baru menginjak umur 7 tahun, diusiaku yang terbilang masih kecil dan belum mengerti banyak hal, hanya tau makan dan jajan saja. Saat ini usiaku telah beranjak, aku sudah berusia 17 tahun. Aku kini sudah tau betapa kerasnya hidup.

Suatu waktu ketika sedang mengerjakan tugas, tak hanya sekali dua kali aku melihat ibu yang tampak kelelahan sepulang bekerja. Ya, ibuku bekerja sebagai pekerja serabutan. Apapun dia kerjakan asalkan menhasilkan uang dan halal tentunya. Apakah ibu selalu memikirkan kesehatannya? Tidak, ibu berangkat bekerja dari pagi buta sampai sore menjelang malam. Aku tidak pernah tau apasaja yang ibu kerjakan, yang aku tau ibu menjadi kuli cuci dari rumah ke rumah.

Meskipun ibu bekerja seharian, ibu tidak pernah membebaniku dengan pekerjaan rumah, ibu hanya ingin aku fokus dalam menuntut ilmu, agar kelak aku menjadi orang yang sukses dan berguna. Ketika itu, aku menghampiri ibu dan memijat kaki ibu yang mungkin sangat kelelahan sepulang bekerja. 

Sambil memijat kaki ibu, aku bercerita banyak hal tentang kejadian disekolahku, ibu bahkan tertawa mendengar cerita-ceritaku. Melihat ibu tertawa rasanya kebahagiaan ini amat sangat cukup. Tetapi timbul dalam benakku “aku tidak pernah melihat ibu mengeluh akan lelahnya bekerja, ibu selalu tersenyum akan semua hal yang terjadi seakan hidupnya tidak ada beban sedikitpun.” 

Sambil memijat aku bertanya kepada ibu “Bu kau pasti lelah seharian bekerja? Tapi kau selalu terlihat bahagia, seakan tidak ada beban dipundakmu” Ibu hanya sersenyum, seraya berkata “ Ibu memang merasa lelah nak, tapi untuk apa ibu mengeluh sedangkan Allah saja sudah berkata Bersama kesulitan ada kemudahan, Bukan setelah kesulitan ada kemudahan jadi ibu tidak pernah merasa takut akan keadaan kita saat ini. Karna ibu yakin semua ini hanyalah ujian dari Allah, agar kita bisa lebih sabar dalam menerimanya dan ibu sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Allah, karna kamu ada dalam kehidupan ibu, ibu bisa kuat karna kamu sayang

Mendengar itu semua, aku langsung menangis dipelukan ibu, aku sangat bersyukur karna telah lahir dari rahim seorang ibu yang sangat luar biasa.

 

“ Kita memang tidak pernah bisa meminta atau bahkan memilih dari rahim siapa kita ingin dilahirkan, tapi kita bisa memilih ingin menjadi anak yang seperti apa untuk kedua orangtua kita”


___

Komentar

Postingan Populer