RANTAI MSC #4
Kumpulan Rangkaian Cerita Islami (RANTAI) MSC LDK KMA
___
#PAGI
Pergantian waktu dan suasana yang terjadi setiap tengah malam selalu saja disajikan dengan hal – hal yang sama, waktu gelapnya malam yang diterangi oleh lampu listrik dan terangnya bulan sebagai media kita melihat di waktu itu, suasana yang selalu ditakuti oleh banyak manusia dan disenangi oleh mereka yang tidak merasa dirinya sebagai manusia.
Kita tahu bahwasannya malam adalah
waktu yang tidak baik dalam melakukan
kegiatan, apapun yang dilakukan sesungguhnya buruk untuk dilakukan di malam hari sebab berbagai
penyakit datang dangsebenarnya kita tahu di abad
ke – 21 ini jam tidur manusia telah diubah oleh perkembangan yang dibuat oleh manusia, tidak bisa dipungkiri lagi, saat diri ini memaksakan dalam keadaan yang seharusnya dijalani biasa – biasa saja. namun kondisi tersebut
memaksa untuk tidak berhenti dan terus bergerak
seakan sistem yang digunakan tidak sadar untuk memikirkan
bahwa manusia bukanlah suatu alat yang terus bergerak dan ada kalanya perlu untuk beristirahat meski
sebentar.
Buka kembali Al – Qur’an pada surat An–Naba ayat 9 hingga
10 Allah Azza Wa Jalla berfirman :
“dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan malam sebagai pakaian.”
Dalam ayat ini, dapat kita ambil pelajaran bahwa Allah Azza Wa Jalla sebagai pencipta malam telah meletakkan aturan bahwa malam adalah pakaian yang di dalamnya hendaknya digunakan untuk beristirahat. Dalam hal istirahat tentu banyak cara untuk mengistirahatkan tubuh. Namun dalam ayat 9 dijelaskan, bahwa Allah menjadikan tidur kita sebagai bentuk istirahat. Maka, layakkah kita menggunakan malam untuk memeras sedangkan kita diminta Allah Azza Wa Jalla untuk memaksimalkan waktu malam?
Kemudian di ayat selanjutnya “dan Kami jadikan malam sebagai pakaian” dijelaskan bahwa perintah dalam menjalani kehidupan telah diatur untuk kebutuhan selama di dunia ini dan pula dilakukan untuk diakhirat nanti, sungguh panduan ini semata – mata tidak untuk membiarkan hambanya merasa dalam terbelenggu, melainkan hamba itu sendiri yang kian merasa bisa tanpa berfikir akan perintah Allah yang telah ditekankan dari waktu ke waktu untuk selalu dalam keadaan baik dan tidak mengingkari setiap perintah – NYA, maka kata “sukses dunia dan akhirat” bukan lagi sebuah kata tanpa bukti, melainkan kata dengan bukti yang indah.
___
Waktu istirahat, sebuah kata yang dapat membuat setiap
manusia menghela nafas dari setiap
kesibukannya, tidak terkecuali bagi mereka yang selalu beristirahat tanpa sebuah kesibukan, dua pandangan yang muncul dari dua sisi yang saling menginginkan
untuk bertukar tempat meskipun itu sementara, untuk merasakan dan mengetahui apa yang didapat ketika ada
pada posisi tersebut. Namun logika seperti ini
tidak akan terjadi lagi ketika memasuki alam akhirat, saat mereka yang
tidak percaya akan adanya Yang Maha
ESA dan berpegang teguh terhadap kepercayaan dinamisme sebuah kepercayaan yang mereka anggap kuno namun tetap dilakukan
hingga hari ini. Ada dari mereka yang
mempercayai bahwa setiap hal yang ada di dunia ini adalah suatu yang nyata dan menganggap akhirat sebagai dongeng
layaknya surga dan neraka, sesungguhnya mereka telah menyia – nyiakan
kesempatan untuk berada dalam
sisi yang baik dan tidak dalam sisi yang kebanyakan diisi oleh golongan manusia seperti
mereka, yaitu golongan yang sangat
merugi kelak nantinya di akhirat.
Tidur, meski sebentar terkandung banyak manfaat
apabila dilakukan di waktu
dan kondisi yang seharusnya. Tidak hanya tidur, namun berhenti untuk
tidak melakukan apapun bisa membantu
untuk tetap sadar dan sehat dalam menjaga kondisi diri, dalam agama yang benar adanya dan dirahmati
Allah Azza Wa Jalla telah berpesan untuk selalu
menjalankan perintah shalat lima waktu sebagai cara untuk dapat menyembah dan berinteraksi
secara langsung kepada – Nya.
Bahkan dalam alur hidup yang diatur didalam Islam yang mengatur tentang jam baiknya tidur untuk seorang mukmin adalah saat jam sepuluh malam lalu bangun jam tiga pagi untuk melakukan shalat tahajud. Sebuah alur yang cukup sederhana bahkan mudah jika sudah terbiasa, dilanjutkan dengan tidur sejenak hingga waktu shubuh berkumandang, melaksanakan shalat, menunggu waktu syuruk, dan disambung dengan waktu dhuha.
Setelahnya kita tahu bahwa setiap sunnah yang dijalankan Rasulullah SAW merupakan penghubung untuk selalu mengingat Allah, tidak membiarkan kita terlena sedikitpun terhadap dunia yang sementara ini, namun masih banyak saja yang melalaikan dan menghiraukan, bahkan tidak mempercayai akan adanya yang mengatur dunia ini.
Tidak dapat dipungkiri lagi ketika malaikan menolak kehadiran manusia, karena manusia merupakan makhluk yang ketika mereka taat maka akan lebih mulia dibandingkan dengan malaikat, lalu menjadi lebih hina dibandingkan hewan ketika mereka berlebihan dalam menggunakan hawa nafsunya daripada menggunakan akal yang dimilikinya. Bukan suatu temuan baru jika manusia membuat kerusakan di muka bumi ini dan bukan suatu hal yang baru juga ketika masih banyak manusia yang tidak menyukai sesamanya baik dalam ras, bangsa, suku, maupun agamanya.
Hingga suatu saat manusia tidak lagi hadir sebagai makhluk
yang menduduki puncak suatu
rantai makanan ataupun
puncak dari segala
sesuatu yang ada di dunia
ini, dalam arti mereka akan hilang bukan karena makhluk lain, melainkan
hilang oleh jenisnya sendiri
karena hawa nafsu dunia yang selalu dijadikan
pedoman dalam menjalani
kehidupan.
Dan terkadang kehidupan masih belum bisa diketahui sepenuhnya, masih banyak hal yang belum terungkap, tanda tanya besar ada dalam setiap individu kenapa kami harus berjalan di dunia dan kenapa tidak langsung masuk ke dalam surga. Pertanyaan – pertanyaan yang dilontarkan adalah sebuah tanda bahwa akal manusia akan terus berkembang seiring waktu yang terus berjalan tanpa menunggu yang tertinggal dan mengejar yang akan datang.
Waktu ini berjalan secara sadar hingga waktunya tiba, manusia akan mulai
menyesali apa yang telah dilakukannya di dunia ini, karena telah melihat apa yang ada dipenghujung waktu, terlihat
dengan jelas tenaga yang digunakan
untuk mengejar banyaknya waktu yang telah disia – siakan hingga pada
akhirnya waktu itu sendiri yang menjadikan kita tersadar akan pentingnya
beriman dan bertaqwa.
Hingga saat bangun dalam tidur kita selalu diingatkan untuk membaca doa sebelum tidur dan doa setelah bangun tidur untuk selalu mengingat bahwa telah mengalami kehidupan dan kematian yang sementara, dan betapa bersyukurnya ketika bisa tidur dengan nyenyak dan dibangunkan kembali dalam keadaan yang cukup, sehingga di waktu inilah kita memulai dan mengakhiri hari dengan sebaik mungkin hingga berjumpa dengan waktu yang sama di keesokan harinya dalam keadaan bersyukur dan bahagia karena syukur tersebut.
Selamat Pagi
Komentar
Posting Komentar